Memandang Remeh

MEMANDANG. REMEH
Rcvd fr Janni
Edited by GC, May 15, 2015

Ada seorang penjual topi yg berjalan melintasi hutan. Karena kepanasan, ia berteduh di bawah sebuah pohon & meletakkan keranjang berisi topi2 jualannya.

Karena lelah, penjual itu ketiduran & ketika sadar, ia melihat bahwa keranjangnya tlh kosong. Ketika ia melihat ke atas pohon, tampaklah semua monyet memakai topi.

Ia mencari akal bagaimana agar monyet2 itu mengembalikan topinya. Iapun mengipas-ngipaskan topinya, dan ternyata monyet2 itu mengikutinya.

Ia juga mengangkat topinya & monyet2 itu juga mengikuti apa yg dilakukannya. Sekarang ia yakin bahwa monyet2 itu pasti akan menirukan apa yang ia lakukan.

Iapun menjatuhkan topinya & benar monyet2 itu menjatuhkan topi mereka ke tanah sehingga ia bisa memungut kembali topi2 yg akan dijualnya.

Beberapa tahun kemudian, cucu dari penjual topi itu juga menjadi penjual topi.

Ia telah mendengar cerita ttg monyet2 itu dari kakeknya. Suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melintasi hutan yg sama. Udara sangat panas, ia beristirahat pd pohon yg sama & meletakkan keranjang berisi topi2 di sebelahnya.

Ketika terbangun ia menyadari kalau monyet2 telah mengambil semua topinya. Iapun teringat akan cerita kakeknya. Ia mulai menggaruk2 kepala & monyet2 itu menirukannya.

Ia melepaskan topinya & mengipas-ngipaskan ke wajahnya dan monyet2 juga menirukannya. Kini ia begitu yakin tentang ide kakeknya.

Lalu ia melempar topinya ke tanah.
Ttpi... monyet2 itu tdk menirukannya & tetap memegang erat2 topi mereka.

Lalu seekor monyet turun dari pohon & mengambil topi yg dilemparkan cucu pedagang topi itu & berkata, “Emangnya elo aja yg punya kakek?”({}) Hahaha

Moral cerita:JANGAN PERNAH MEREMEHKAN ORANG LAIN.
Dunia selalu berubah. Suatu cara lama belum tentu efektif untuk kasus yg sama.

"Never underestimate the power of human stupidity." Robert A. Heinlein

Have a Wonderful Day! GC

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Memandang Remeh"

Post a Comment