Belajar Sepanjang Zaman

Orang tua suka sok nasihatin anaknya soal pendidikan. Menuntut anaknya serius belajar. Demi masa depan mereka sendiri. Dia sendiri merasa sudah tidak perlu belajar lagi.
 
'Kalau kamu malas belajar, NANTI hidupmu susah,' begitu katanya. Padahal, 'nanti' itu kapan? Nggak jelas. Malahan, banyak yang waktu kecilnya bodoh disekolah, tapi setelah dewasa; sukses. Kenapa?
 
Karena setelah dewasa justru dia lebih banyak belajar. Dikantor, kalau nggak belajar lagi; Anda bakal ketinggalan. Padahal, realitas orang dewasa bukan 'nanti' seperti anak kita. Melainkan 'sekarang'.
 
Kalau orang dewasa tak mau belajar lagi, SEKARANG pun sudah kerasa akibatnya. Nggak perlu nunggu 'nanti'. Indikasinya: dikantor kalah bersaing. Karir gak berkembang. Atau, nyesek mikirin pendapatan yang kurang. Misalnya.
 
Lihat, betapa banyak orang yang sok sudah serba pintar dikantor. Diajak belajar hal baru nggak mau. Padahal, kemampuannya sudah nggak relevan lagi dengan kebutuhan zaman sekarang. Tersisihlah mereka oleh pendatang baru.
 
Perhatikan orang-orang sukses. Bisa dipastikan jika mereka tidak berhenti mendidik diri. Sudah jadi menejer pun masih belajar itu dan ini. Mengasah diri dengan berbagai hal. Maka karir mereka SEKARANG bagus. Karena, sejak kecil hingga kini; nggak berhenti belajar.
 
Berhenti dulu deh dari menasihati anaknya agar rajin menuntut ilmu. Di hari pendidikan nasional ini, nasihat itu kita gunakan untuk diri sendiri saja dulu.
 
Katakan pada diri sendiri;"Dadang, masih banyak ilmu yang belum kamu kuasai. Tentang menejmen, tentang kepemimpinan, coaching counseling, marketing, efisiensi, dedikasi, tentang itu dan ini."
 
Eh, nama Anda bukan Dadang, ya? Maaf. Selamat hari pendidikan nasional teman. Selamat menjalani proses belajar, yang tiada akhir.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman  
Author, Trainer, and Public Speaker
Ingin tahu potensi bisnis Apple Stem Cell? Kunjungi link ini: http://www.dadangkadarusman.com/apple-stem-cell-biogreen-science/
 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Belajar Sepanjang Zaman"

Post a Comment