Filosofi pohon bambu

FILOSOFI POHON BAMBU
Rcvd fr: A. Sibarani
Edited by GC - Nov 09, 2015

Semua pasti tahu phn bambu.. Phn yg indah & kuat, akarnya jg bisa jadi menu makanan favorit, batangnya bisa sbg kerajinan & bhn bangunan, bahkan daunnya bisa dijadikan ramuan obat2an.

Namun.., Tahukah bhw phn bambu tdk akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 thn pertama !!! Walaupun setiap hari disiram & diberi pupuk, tumbuhnya hny bbrp puluh cm aja. Namun stlh 5 th, pertumbuhan bambu tdk dpt dibendung, ia tumbuh begitu dahsyat & ukurannya bukan lagi cm melainkan meter. Dan itu terjadi dlm hitungan minggu !!!

Sebetulnya apa yg terjadi pada pohon bambu tsb? ….

Ternyata, selama 5 thn pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pd akarnya, bkn batangnya. Phn bambu sdg menyiapkan fondasi yg sgt kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yg ber-puluh2 mtr !!.

Bayangkan apa yg terjadi jika bambu tdk punya akar yg kuat utk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin akan membuatnya tumbang !!

Didalam segala usaha kita apalagi usaha baru mungkin ada masanya ketika kita merasa gagal & putus asa. Ingatlah filosofi bambu ini.

Terkadang kegagalan kita dan usaha kita yg "sptinya" tdk ada hasilnya itu sesungguhnya menumbuhkan akar yg panjang. Mental kita sdg diuji dan dipersiapkan. Agar ketika kita punya kesempatan tumbuh ke atas & menjadi sukses, mental kita telah siap utk diterpa angin2 percobaan. Oleh karena itu semangatlah selalu!

Ktka bambu ditiup angin, ia akan merunduk. Smkn keras anginnya smkn merunduk dia. Fleksibitas  bambu mengajarkan kita utk fleksibel mengikuti arah angin. Tdk sombong menentang angin "perubahan".

Phn bambu stlh tunasnya tumbuh baru keluar rebung. Ini terjadi stlh 5 th lbh bambu ditanam.  Hal ini mengajarkan bgmn kita perlu PROSES utk bisa menghasilkan sesuatu yg luar biasa. Tdk ada yg instan di dunia ini. Hanya dgn kesabaran, ketekunan, kegigihan dlm usahalah baru bisa menghasilkan buah yg luar biasa.

Have a GREAT Monday! GC

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Filosofi pohon bambu"

Post a Comment