Nikmatkah sahur dan berbukamu?

*“Tangisan Imam Malik Kala Berbuka Puasa ”*

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ 

***

Imam Malik ibn Anas (Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr bin `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani) lahir di Madinah pada  714M/93H dan wafat pada  800M/179H. Beliau adalah pakar ilmu fiqh dan hadits (pengarang kitab _al-Muwatha'_) yang menjadi cikal Madzhab Maliki.

***

Dalam sebuah riwayat di bulan Ramadhan, saat berbuka puasa, beliau menangis, hingga cucuran air mata membasahi janggutnya.

Salah satu muridnya bertanya, "Wahai guruku yang mulia, kenapakah engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami? Apakah ada di antara kami yang membuat hatimu demikian, ataukah hidangan ini kurang berkenan?"

Sang Imam menjawab, "Tidak ... tidak, wahai murid-muridku. Sungguh, kalian adalah murid-murid terbaikku dan sangat khidmah padaku, bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku."

"Lalu, kenapakah wahai guru kami yang tercinta?"

"Sungguh, aku pernah berbuka dengan guruku Ja'far ash-Shadiq (Ja’far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin al-Husein bin Ali bin Abi Thalib, keponakan Rasulullah dan suami dari putri beliau Fathimah radhiallahu ‘anha), dalam makanan yang nikmat seperti saat ini, dan beliau berkata sambil terisak,

'Wahai ibnu Anas (Imam Malik) tahukah engkau, Rasulillah  _Shallallahu 'alaihi wa sallam_  terkadang berbuka dengan tiga butir kurma dan air, tapi beliau merasa sangat nikmat penuh syukur,  bahkan seringkali Rasulillah _Shallallahu 'alaihi wa sallam_ hanya berbuka sebutir kurma dibagi dengan istrinya Aisyah, tapi sungguh beliau merasa sangatlah nikmat.

Beliau _Shallallahu 'alaihi wa sallam_ sedikit sahur dan bukanya, tapi sangatlah banyak ibadah dan syukurnya, serta beliau selalu mendoakan kita umatnya yang selalu lalai kepadanya'

"Sedang hari ini, kita dipenuhi makanan nikmat dalam berbuka, tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur..." lanjut Imam Malik, "dan tahukah kalian setelah berkata itu, maka guruku itu pingsan karena tiada mampu terkenang akan Rasulillah _Shallallahu 'alaihi wa sallam_"

Setelah Imam Malik ibn Anas menceritakan semua itu sambil terisak tangis kepada murid-muridnya, maka tiba-tiba ruangan tersebut menjadi haru dengan isak pilu kerinduan kepada Baginda Nabi _Shallallahu 'alaihi wa sallam._

_Rindu kami padamu, yaa Rasulillah_
_Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'alaa alii Muhammad_

***

_Ya Allah, Ya Rasulullah..._

Mari tataplah santapan sahur dan berbuka kita, lalu telaah amal ibadah kita. Syukur nikmatkah kita? Kufurkah nikmatkah kita?

#SalingMengingatkan
#HikmahRamadhan

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Nikmatkah sahur dan berbukamu?"

Post a Comment